Hansamo Kolaborasikan Korea dan Sunda


Q-Girls menampilkan tarian silangbudaya antara lagu pop Korea dan lagu Tokecang
di Hansamo Culture Fest, di Festival Citylink, Minggu (25/11) kemarin
 
Sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata Korea saat ini. Kuliner, serial televisi, drama, hingga fashion pun sudah mulai terkoreanisasikan. Hal ini membuat sebagian produk-produk hasil dari budaya lokal kurang diminati oleh beberapa kalangan, khususnya anak muda yang menyukai produk dari negeri ginseng ini.
Namun beberapa anak muda yang menyukai Korea ternyata tidak melupakan kebudayaannya sendiri. Mereka adalah Hansamo Modern Dance. Dalam pentasnya, Hansamo acap kali menyertakan kebudayaan lokal ke dalam acara mereka. Salah satunya grupnya, Q Girls, bahkan membawakan tarian silangbudaya antara lagu The Boys milik girlband Korea SNSD dan Tokecang. Mereka tampilkan di acara Hansamo Culture Festival (25/11) di Festival Citylink.
Menurut Citra, membuat koreografi asimilasi dari budaya Indonesia dan Korea tidak begitu sulit. Karena pada budaya Indonesia sendiri, misalnya Jaipong, juga menggunakan gerakdan liukan tubuh dan begitu pula Korea, namun yang membedakan yakni gerakannya lebih modern.
Dia menambahkan, sebenarnya semua gerakan pada sebuah tarian itu tidak susah dilakukan saat orang tersebut suka menari. Sama halnya dengan mencampurkan lagu tradisional dengan lagu Korea. Alasan kedua lagu itu digabungkan, menurut Citra, karena lagu Tokecang dengan lagu The Boys memiliki ritme dan beat­ yang sama. Sehingga bila dicampurkan lagu ini masih terdengar nikmat di telinga.
Hansamo itu bukan hanya Korea, karena dari lambang pun gabungan budaya lokal dan Korea. Jadi kami dari awal ingin mencampurkan antara Korea dan Indonesia.” Ucap salah satu perwakilan dari Hansamo, Citra Adria saat ditanya tentang tanggapan miring dari masyarakat. Dia menambahkan walaupun sering mengadakan event mengenai Korea, mereka sering membawa serta kesenian Indonesia itu sendiri.
Baginya menyisipkan kebudayaan Indonesia sangatlah penting. Melalui Hansamo inilah Citra bersama kawan-kawan mencoba mendekati anak muda yang menyukai Korea. Pada akhirnya Hansamo juga berusaha memasukkan kebudayaan tradisional. Hal ini agar mereka semua mengetahui bahwa kebudayaan tradisional Indonesia tidak kalah dari pada Korea. [] (Bagja/Rio/Maorachmansyah/Ogi/Arif)

           

Comments

  1. itu kenapa saya suka banget sama Q-girls
    mereka berani tampil beda dari cover dance lainnya
    konsepnya selalu bisa bikin saya tercengang

    bangga banget waktu ngeliat mereka ternyata bisa nari tradisional, semoga bisa jadi contoh untuk lainnya bahwa suka sama budaya negara lain bukan berarti melupakan budaya sendiri..

    ReplyDelete

Post a Comment

Mari berbagi pemikiran

Popular Posts