#BragaFest : Mabuk Seni di Sini
Teks oleh : Rio Rahadian
Jika Anda mengidap alergi seni, jauh-jauhlah dari Braga Festival, Bandung Jumat (28/9) hingga Minggu (30/9) ini. Terutama bagi kulit Anda yang sensitif kreasi, Anda bisa saja kena gatal. Bagaimana tidak? Setiap detail dari Braga Festival ini dipersiapkan untuk memuaskan rasa estetika Anda.
Di pintu masuk Braga pendek misalnya, ada bambu-bambu panjang yang dibentuk mirip orang. Mereka berpose menyambut, dipasang setinggi tiang bendera, siap menyambut siapa pun yang hadir di sini. Gerbang utama pun dibuat dari anyaman bambu yang ditumpuk seperti kolase modern namun tetap bercita rasa lokal.
Masuk ke Braga panjang, Anda akan disambut oleh anyaman bambu berbentuk bunga, ada pula yang seperti kurung ayam modifikasi, ada pula pigura, semuanya sengaja dibiarkan berantakan atas alasan estetis. Makin masuk, Anda akan dijejali ratusan foto karya wartawan foto di Bandung. Foto-foto yang menyingkap Bandung itu dipajang di tengah jalan, sepanjang Braga.
Bila Anda sudah sedikit mual, hati-hati, karena di jalan Braga panjang inilah dua panggung musik berada. Satu panggung di depan gedung Gas Negara, satu lagi di persimpangan Suniaraja. Kedua pentas itu diisi oleh penampilan band modern, misalnya reggae juga punk.
Jika mendekati panggung-panggung itu, Anda harus bersiap menceburkan diri di barisan orang yang berjalan padat merayap. Sesekali Anda harus perhatikan langkah karena siapa tahu ada pemuda berbaju punk sedang merokok di trotoar, siap tersandung oleh Anda.
Sampai di Suniaraja Anda bisa menghela nafas lega sambil mungkin mulai menggaruk-garuk kulit Anda yang alergi kreatifitas. Jika Anda sangat anti seni, Anda pasti mual, lalu mencari-cari keresek atau tempat gelap, untuk sekedar membuang ide cemerlang. Selamat, Anda telah mabuk seni di sini! []
Comments
Post a Comment
Mari berbagi pemikiran